Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyatakan pada Kamis (17/9) bahwa negaranya menolak untuk menghentikan program nuklir mereka, demikian ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan NBC News. Ahmadinejad menyatakan bahwa program nuklirnya adalah sebuah program damai tidak seperti pandangan dunia barat.
Saat disinggung mengenai pemilihan umum lalu, Ahmadinejad menyatakan bahwa pemilu tersebut sah, sekalipun menghadapi banyak tentangan.
Interview ini dilakukan seminggu sebelum Ahmadinejad di jadwalkan untuk datang dalam sidang umum PBB dan dua minggu setelah melakukan pembicaraan multilateral guna membahas program nuklir yang dimiliki Iran. Ini adalah pembicaraan pertama sejak tahun 2008 lalu dimana Iran menolak membicarakan penelitiannya dalam bidang uranium.
Presiden Ahmadinejad tidak menyatakan dengan jelas tentang masalah senjata nuklir yang dimiliki negaranya, hanya menyatakan bahwa "senjata jenis itu" bukan bagian dari program dan rencana mereka karena mereka tidak membutuhkan "senjata jenis itu."
Senjata nuklir masih merupakan senjata paling ditakuti, dan menjadi perhatian utama negara-negara adidaya untuk mencegah negara-negara yang "militan" mengembangkan senjata tersebut. Beberapa Negara yang menjadi perhatian karena mengembangkan senjata nuklir selain Iran adalah Korea Utara, India dan Pakistan.
Sumber : MSNBC/VM